Selasa, 14 Juni 2022

Fermentasi Jerami Padi Sebagai Pakan Ruminansia - Bioteknologi Konvensional

 Fermentasi Jerami Padi Untuk Pakan Ruminansia

       

Proses Fermnetasi Pakan Jerami

Fermentasi jerami padi untuk pakan ini dapat juga dikatakan sebagai pengaplikasian bioteknologi konvensional, karena hanya memakai bahan bahan yang terjangkau disekitar kita dan tidak memerlukan modal yang besar. Dalam pelaksanaan fermentasi, lama fermentasi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Lama fermentasi yang singkat mengakibatkan terbatasnya kesempatan dari mikroorganisme untuk terus berkembang, semakin lama fermentasi dilaksanakan akan semakin bagus untuk pertumbuhan mikroorganisme dalam fermentasi tersebut (Kasmiran, 2011:49). 

        Penggunaan fermentasi jerami padi dengan menggunakan bioaktivator pumakkal. Fermentasi dapat diartikan sebagai disimilasi anaerobik senyawa senyawa organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Fermentasi juga merupakan proses penguraian gula menjadi alkohol dan karbondioksida. Proses fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi suatu bahan, akibat dari pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna (Zega,dkk,2017:44). 

    untuk melalkukan fermentasi jerami padi dibutuhkan sebuah bioaktivator yang nantinya dapat membantu proses fermentasi jerami tersebut agar berhasil. Perlu diketahui Bioaktivator adalah bahan bioaktif yang mampu merombak bahan-bahan organik. Secara spesifik, bioaktivator merupakan isolate mikroba yang sudah dimurnikan sehingga memiliki kemampuan khusus untuk mencerna bahan organik yang mengandung serat selulosa. 

Bioaktivator yang dibutuhkan pada fermentasi jerami padi sangatlah banyak dan bervarias, namun kita hanya memakai beberapa bioaktivator, diantaranya ialah :

  1. EM4 (Effective microorganism)
  2. Pumakkal 
  3. Urea
EM4 (Effective microorganism)

    Effective Microorganisms - 4 (EM4) adalah bakteri mikroba atau bakteri yang terbuat dari zat yang mengandung glukosa. EM4 adalah salah satu jenis larutan yang mengandung bakteri antara lain decomposer, Lactobacillus sp, bakteri asam laktat, bakteri fotosintetik, Streptomyces, jamur pengurai selulosa, bakteri pelarut fosfor yang berfungsi sebagai pengurai bahan organik secara alami. Effective Microorganism 4 (EM4) adalah campuran dari berbagai mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber inokulum dalam meningkatkan kualitas pakan (Tifani,dkk.2015).

Pumakkal 

    Bahan yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan dari fermentasi limbah jerami adalah Pumakal. Starter pumakal merupakan pupuk organik cair yang memiliki kandungan yang sangat banyak dan bagus untuk fermentasi pakan ternak. Pupuk ini berasal dari hasil limbah nanas yang diolah berkelanjutan sehingga menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat. 

Peran bakteri indigen akan mengoptimalkan proses biodegdrasi lemak yang terjadi. Selain itu, setiap isolat bakteri memiliki kemampuannya sendiri untuk dapat menghidrolisis amilum maupun protein. Sehingga nantinya, isolat bakteri indigen tersebut dapat menghidrolisis amilum maupun protein. Pada Pumakkal terdapat Bakteri indigen limbah cair nanas yang mampu menetralkan pH, yaitu: Bacillus cereus, Acinobacter baumanni, Bacillus subtitlis dan Pseudomonas pseudomallei. (Sutanto, 2011)

Urea

       Fermentasi pada jerami dalam meningkatkan nutrisi dapat dilakukan dengan menggunakan urea dan probiotik. Probiotik adalah campuran berbagai mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat proses pemecahan serat jerami padi, sehingga mudah dicerna oleh ternak. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu fermentasi adalah suhu. Penambahan urea dapat menyebabkan terlepasnya ikatan lignin dan selulosa atau hemiselulosa sehingga karbohidrat dapat dicerna

    Pada suhu yang tepat mikroorganisme akan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu, fermentasi jerami dapat dilakukan dengan baik dalam kondisi aerob maupun anaerob dan didiminasi oleh bakteri asam laktat yang bersifat fakultatif anaerob.

Setelah Mengetahui beberapa bioaktivator yang akan digunakan, sekarang mari kita akan membuat fermentasinya , dengan alat dan bahan sebagai berikut : 

1. Jerami Padi          6.   pH meter

2. Pumakkal         7.   Thermometer

3. Urea         8.   Terpal

4. EM4 (Evective Microorganism) 9.   Plastik

5. Air                  10. Pisau/Golok

Cara Pembuatan Fermentasi Jerami Padi :
  1. Mengumpulkan jerami padi disekitar wilayah penelitian masing – masing perlakuan 3 kg dan        jumlah keseluruhan jerami yang dipakai adalah 60 kg (atau bisa menyesuaikan kebutuhan)
  2. Setalah itu jerami diangin anginkan terlebih dahulu supaya kadar air dalam jerami berkurang, setidaknya digenggam dengan tangan masih terasa basah 
  3. Jerami dicacah supaya lembut dan mudah dimasukan kedalam plastik/kantong
  4. Jerami dimasukan kedalam plastik/kantong dan diukur masing masing 3 kg
  5. Siapkan em4 (Effective organism) dan Pumakkal masing masing 250 ml kemudian air dengan takaran 500 ml air dan ditambahkan urea sebanyak bioaktivator yang lain
  6. Selanjutnya jerami padi yang sudah didalam plastik tadi di semprot menggunakan pumakkal sampai jerami padi tersebut lembab.
  7. Simpan jerami pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
  8. diamkan selama 21 hari atau lebih , semakin lama fermentasi maka akan semakin baik hasilnya. 

Bioteknologi

  Pengertian Bioteknologi       

     Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan sistem biologis, interaksi antar organisme hidup atau bagiannya untuk mengembangkan atau menciptakan produk yang berbeda. Misalnya yaitu pembuatan keju dan memanggang roti adalah contoh proses yang termasuk dalam konsep bioteknologi (penggunaan ragi (organisme hidup) untuk menghasilkan produk yang diinginkan).  Bioteknologi juga bisa dikatakan sebagai teknologi dalam bidang biologis yang penggunaannya itu sendiri menggunakan organisme hidup, yang tujuannya adalah untuk mengembangkan teknologi yang berbeda. 

Tujuannya adalah untuk menghasilkan dan meningkatkan potensi makhluk hidup. Bioteknologi sendiri, dirancang untuk mempermudah memenuhi kebutuhan manusia.

Bioteknologi Menurut Para Ahli 

1. Bull Etaf (1982)

Menurut Bull Etaf, pengertian bioteknologi adalah penerapan asas-asas sains atau ilmu pengetahuan alam dan rekayasa pengolahan suatu bahan, dengan melibatkan aktivitas jasad atau mikrobia hidup untuk menghasilkan barang dan jasa.

2. Smith (1981)

Menurut Smith, pengertian bioteknologi adalah sebuah upaya pemanfaatan organisme untuk usaha industri dan manufaktur.

3. Tri Wibowo (2001)

Menurut Tri Wibowo, pengertian bioteknologi adalah suatu penerapan teknik-teknik biologi, biokimia, dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa.

4. Primrose (1987)

Menurut Primrose, pengertian bioteknologi adalah eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya, contohnya adalah seperti pada enzim.

Ciri - ciri Bioteknologi 

bioteknologi memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah :

  1. Terdapat agen biologi, bisa berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
  2. Terdapat pendayagunsan secara teknologi dan industri
  3. Produk yang dihasilkan merupakan hasil ekstraksi dan pemurnian
  4. Terdapat penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
  5. Menerapkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian
        Mengenal lebih jauh tentang bioteknlogi, dalam hal ini perlu Anda ketahui bahwasanya ada dua jenis proses tersebut. pertama ialah bioteknologi secara konvensional dan bioteknologi secara modern. Selanjutnya hal ini bioteknologi secara modern tentu saja lebih rumit. Sedangkan untuk yang konvensional masih biasa-biasa saja.

Bioteknologi Modern
        Bioteknologi modern ialah bioteknologi yang saat ini banyak di terapkan. Sejauh ini tidak semua menggunakan bioteknologi modern. Akan tetapi, mengingat kecanggihan teknologi, untuk kelas pabrik-pabrik besar, tentu saja sudah menggunakannya. Namun, tidak dapat di pungkiri juga bahwa modal awal untuk jenis bioteknologi ini cukup besar. Sering yang banyak menggunakan bioteknologi modern ialah kawasan yang masih pedesaan atau negara berkembang. jika kita cukup mahir teknologi, memilih bioteknologi modern tentu saja akan lebih baik. Alasannya adalah, meski modalnya besar, penggunaan jenis ini akan menghasilkan keuntungan tinggi di dunia industri.
        Contoh lain dari bioteknologi modern ini adalah pengobatan insulin. cara ini membuat pengobatan lebih cepat dan lebih mudah. Selanjutnya dulu untuk mendapatkan insulin harus mengorbankan banyak hewan, setelah di temukannya rekayasa gen dalam bioteknologi, maka penderita diabetes bisa mendapatkan insulin untuk pengobatannya dengan sangat mudah.

Bioteknologi Konvensional
        Bioteknologi konvensional tidak lain adalah rekasayasa dalam proses bioteknologi yang masih tradisional. Dalam hal ini proses tersebut memanfaatkan mikroba dan agen biologis lainnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan manusia. Sekarang bioteknologi jenis ini masih digunakan untuk beberapa aspek. Meskipun banyak juga yang sudah di gantikan dengan yang modern.

        Contoh untuk bioteknologi konvensional ini. Bahkan, berbagai produk tersebut banyak yang bisa di temukan di dapur rumah Anda. Salah satunya adalah yoghurt yang merupakan hasil fermentasi dari susu dengan memanfaatkan bakteri Streptococcus termophilus dan Lactobacillus bulgaricus. Nah, jika susu sudah kental dan masam, maka jadilah yoghurt.
        Contoh bioteknologi konvensional selanjutnya tidak lain adalah keju. Masih sama dengan yoghurt, dalam hal ini keju juga berasal dari susu. Sedangkan untuk fermentasinya, keju menggunakan beberapa bakteri berupa lactobacillus bulgaricus, lactobacillus lactis, dan propioni bacterium. jenis bakteri ini bukanlah patokan karena banyak bakteri lain yang juga sering di gunakan untuk keju.

        Jadi lebih simpelnya untuk perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern  ialah kalau bioteknologi konvensional tidak melakukan modifikasi agen biologis, sedangkan dalam bioteknologi modern modifikasi ini di lakukan. selanjutnya berdasarkan hasil yang di peroleh masing-masing, bioteknologi modern lebih efektif dan banyak. Pernyataan diatas menyebuttkan sebelumnya, bioteknologi modern memang memerlukan waktu yang lebih lama.


Manfaat Bioteknologi
Adanya bioteknologi yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan manusia tentu saja akan memberikan manfaat yang tinggi dalam berbagai aspek. Nah, untuk mengenal betapa bergunanya bioteknologi dalam kehidupan, maka Anda harus tahu apa saja manfaatnya. Sedangkan uuntuk pembahasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut.

Manfaat bioteknologi secara umum
Sebelum mengenal manfaatnya secara khusus, kali ini terlebih dahulu Anda harus mempelajari apa yang bisa di dapatkan dari bioteknologi secara umum. Dalam hal ini bioteknologi sengaja di kembangkan dengan tujuan langsung pda kesejahteraan manusia. Jadi Dengan bioteknologi, kebutuhan manusia bisa di peroleh dengan cepat, namun, resiko negatifnya sangatlah minimal.

Manfaat bioteknologi di bidang pertanian
Secaa khusus, dalam pembahasan manfaat bioteknologi yang pertama akan di bahas adalah manfaat di bidang pertanian. Dalam hal ini, ada beberapa manfaat yang masuk dalam daftar. Yang pertama adalah tumbuhan yang tumbuh bisa tahan hama, serangga perusak tanaman bisa di kendalikan dengan mudah, produksi bibit bisa lebih cepat dengan kualitas yang sama dan lain sebagainya.

Manfaat bioteknologi di bidang kesehatan
Di bidang kesehatan, bioteknologi juga sangat berperan penting. Dalam hal ini beberapa produk yang banyak di manfaatkan di bidang tersebut di ciptakan dengan dasar bioteknologi. Katakan saja seperti obat-obatan, vaksin, antibodi dan lain sebagainya. faktanya, produk-produk yang di hasilkan dari bioteknologi ini kini memang sangat bermanfaat dan bisa di andalkan dalam kehidupan.

Manfaat bioteknologi di bidang lingkungan
Yang terakhir, ternyata bioteknologi juga tidak kalah bermanfaat di bidang lingkungan hidup. Diantara perannya yanga sangat menarik adalah mampu menciptakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Contohnya seperti etanol dan bio gas / gas metana. Hal ini bioteknologi juga berperan dalam pengolahan berbagai macam limbah sehingga tidak lagi berbahaya untuk tanah maupun air.

Meskipun bioteknologi memberikan banyak manfaat, namun tidak dapat di pungkiri jika program ini bisa menghasilkan berbagai dampak. Diantara dampak dari bioteknologi ini adalah pada aspek sisoal-ekonomi, aspek moral atau etika, aspek kesehatan dan aspek lingkungan hidup. Sedangkan untuk mengenal lebih jauh tenatng beberapa dampak terebut, penjabarannya ada di bawah ini.

Dampak sosial-ekonomi
Salah satu aspek kehidupan yang sangat penting untuk menjadi perhatian khusus tidak lain adalah masalah sosial ekonomi. Delain itu juga dampak sosial ekonomi dari bioteknologi memang cukup merugikan orang-orang kecil. Di sini petani kecil tidak bisa mengadakan bibit sendiri sehingga tertinggal masalah ekonomi dan produk dari rekayasa genetika bisa memusanahkan plasma nutfah

Dampak dalam aspek moral
Beda halnya dengan aspek sosial ekonomi, aspek moral juga menjadi salah satu dampak bioteknologi. Diantaranya adalah, penyisipan gen antar makhluk hidup di anggap melanggar hukum alam. Ada beberapa yang ada resiko berbahaya juga seperti penyisipan gen babi dalam buah semangka bagi para penganut agama yang haram mengkonsumsi babi. selanjutnya kloning manusia juga salah satu hal yang di persilisihkan.

Dampak untuk kesehatan
Meskipun penciptaan obat-obatan sangat di perlukan, namun tidak dapat di pungkiri jika beberapa penerapan bioteknologi sudah berdampak buruk bagi kesehatan. Diantaranya seperti meninggalnya 31 orang inggris karena isulin, adanya kecurigaan kandungan bahan kimia dalam susu sapi yang di suntik hormon, dan masih banyak lagi kasus-kasus lainnya.

Dampak lingkungan hidup
Selanjutnya beberapa dampak di atas, untuk lingkungan hidup pun ternyata bioteknologi juga memiliki dampak khusus. Dalam hal ini salah satunya adalah akibat pada pencemaran biologi. Hal ini bisa terjadi pada makhluk transgenetik yang kawin dengan makhluk biasa. Selain itu bisa menjadi penyalahgunaan hak pribadi mengingat rekayasa genetik tidak berjalan secara alami.

Prinsip Dasar Bioteknologi
Dalam bioteknologi ada yang di sebut dengan beberapa prinsip dasar yang
juga penting untuk Anda ketahui. Sedangkan yang di maksud dengan prinsip dasar ini tidak lain adalah rangakain proses dalam bioteknologi tersebut. Nah, beberapa prinsip tersebut adalah fermentasi, seleksi dan persilangan, analisis genetik, kultur jaringan, rekomendasi genetik serta analisis DNA.

Fermentasi
Salah satu prisip dasar bioteknologi yang sangat banyak di gunakan dan paling umum di temui adalah fermentasi. Fermentasi ini juga tidak rumit, bahkan sangatlah sederhana untuk di terapkan. Dalam proses bioteknologi konvensional, fermentasi banyak di aplikasikan. Sedangkan untuk pengolahannya, fermentasI memanfaatkan bantuan dari mikoorganisme.

Secara singkat, fermentasi bisa di katakan sebagai proses pengubahan bahan yang masih kompleks menjadi lebih sederhana. Dalam hal ini, proses fermentasi menggunakan sistem tanpa oksigen, atau bisa juga dengan hanya sedikit oksigen yang di sebut dengan kondisi lingkungan parsial anaerobik. Sedangkan produk yang di hasilkannya adalah seperti yoghurt, keju, susu, tempe, dan sebagainya.


Sumber Rujukan :
 Bahan ajar Bioteknologi Dr.Novita Dewi Kristiani



Fermentasi Jerami Padi Sebagai Pakan Ruminansia - Bioteknologi Konvensional

 Fermentasi Jerami Padi Untuk Pakan Ruminansia          Proses Fermnetasi Pakan Jerami Fermentasi jerami padi untuk pakan ini dapat juga dik...